Sunday, May 26, 2013

Vegetable Carving





Sebenernya duluuu banget beberapa tahun yang lalu waktu masih ikut suami bertugas di Lima, Peru sempet dikit-dikit juga belajar vegetable carving juga sama ibu-ibu Dharma Wanita. Tapi berhubung waktu itu sifatnya hanya seperti demo walau sempet sambil praktek sedikit-sedikit, karena ga pernah dipraktekin sama sekali yah alhasil lupa total semuanya.

Kebetulan dah mau berangkat lagi untuk tugas berikutnya, apalagi sebentar lagi mau 17an. Biasanya wajib ada tumpeng. Jadi kalo tiba-tiba kebagian tugas Inshaallah bisa siap tempur. Walau mungkin hasil belum sempurna paling ngga sudah ada bekal jadi bisa lebih percaya diri.  Langsung deh hubungin teh Nicke siapa tau beliau berkenan ngajarin vegetable carving ini. Akhirnya kira-kira awal bulan April bbman ama teh Nicke dan Alhamdulillah teh Nicke-nya juga bersedia. Yang jelas aku pengen bisa carving macam-macam sayur dan tau gimana pakem nyusun tumpengnya. Gimana step by step dari awal sampai satu rangkaian tumpeng itu jadi utuh.





Sebenernya pada tanggal 24 April ada latihan bareng vegetable carving ini juga dengan temen-temen NCC di daerah Bintaro. Tapi berhubung itu hari Sabtu dan sudah ada acara jadi aku ga bisa ikut. Kepengennya juga ga terlalu banyak orang juga sih alias privat, jadi bisa bener-bener fokus. Akhirnya sepakat kursus ama teh Nicke tanggal 7 Mei lalu. Kebetulan waktu itu barengan sama mba Enny Endnies Cake juga.

Rencana kelas dimulai jam 10 pagi di rumah teh Nicke. Tapi karena sempet keterusan waktu cari alamat teh Nicke jadi ngaret sedikit sampe di rumah teh Nicke.  Ga lama kemudian mba Enny juga sampai di rumah teh Nicke.Yeaaay akhirnya bisa juga ketemu ama teh Nicke. Waktu di HMFF kemaren cuma ketemu sekilas ga sempet ngobrol apalagi haha hihi. Untuk menghemat waktu langsung deh kita masuk ke kelas untuk memulai kelas vegetable carvingnya.




Kelas dimulai dengan membuat seperti pohon kaktus dari pangkal bokchoy dan bunga mawar dari pangkal sawi putih. Susah-susah gampang ternyata. Lalu dilanjutkan dengan cabai merah dengan berbagai macam bentuk. Lalu membentuk bunga dari wortel dan juga membentuk daun dari wortel. Bentuk daun dari wortel ini bisa juga diaplikasikan menjadi sayap kupu-kupu. Sebenernya apa yang diaplikasikan di wortel bisa juga diaplikasikan pada lobak. Begitu juga sebaliknya. Untuk mempercantik lobak bisa juga dicelupkan ke dalam air dingin yag sudah diberikan beberapa tes pewarna. Lalu membuat bunga dengan bagiang tengah dibuat dari wortel dan kelopak bunga terbuat dari lobak. Untuk kelopak ini juga bisa dibentuk sesuka hati. Bisa hati, bisa tulip, bisa bentuk bunga dan lain-lain sesuai imajinasi kita sendiri. Untuk membentuk bunga dari kelopak-kelopak yang terbuat dari lobak ini biasanya memerlukan 6 kelopak. Lalu kelopak ini bisa diwarnai sesuka hati.

Ga terasa waktu sudah hampir jam 2 siang, akhirnya kita break makan siang dulu. Menu yang paling berkesan adalah kakak goreng tepungnya. Enak bangeeeeet....bentuknya juga cakep. Ditambah sambal honje nyam nyaaam. Dan ada 1 menu yang belum pernah ketemu sebelumnya yaitu kacang merah yang dimasak seperti kering tempe.Jadi nembah perbendaharaan menu untuk masak sehari-hari deh.





Setelah break makan siang, lalu mulai dengan membuat bunga teratai dari bawang bombay. Lalu membuat hiasan dari tomat dan berbagai bentuk yang bisa dibuat dari timun. Lalu merangkai kelopak bunga yang terbuat dari lobak ke bagian sari bunga yang terbuat dari wortel. Lalu merangkai daun-daun yang terbuat dari wortel. Kemudian menyelesaikan sayur yang sebelumnya belum selesai dengan sempurna.

Berbagai jenis carving sudah dipelajari, sekarang waktunya merangkai sang tumpeng. Bentuk yang aku pilih adalah bentuk daun. Sebenernya yang bentuk kerucut seperti tumpeng pada umumnya juga ada. Tapi kepengen bikin sesuatu yang lain daripada yang lain, makanya aku pilih bentuk daun :) Sebelumnya teh Nicke juga sudah menjelaskan urutan dari tampah masih kosong sampai terpasang semua daun pisang dan segitiga-segitiga daun pisang di sekeliling tampah.




Pertama kali untuk nasi teh Nicke yang membantu mengeluarkan tumpeng dan meletakkannya ke tampah. Maklum bener-bener belum pernah liat langsung nyusun tumpeng apalagi bikin sendiri. Setelah itu kita berdua dilepaskan berkreasi sendiri berkreasi dengan lauk dan meletakkan sayur hasil carving sebelumnya. Sementara itu teh Nicke membuat hiasan dari kacang panjang yang ternyata setelah dipasang sangat mempermanis tumpeng-tumpeng kita.

 
 


Setelah selesai teh Nicke langsung menilai hasil kreasi kita. Teh Nicke pesen dalam menghias tumpeng jangan sampai hiasan bertebar di mana-mana akhirna nilai estetikanya menjadi kurang maksimal. Lebih baik kita fokus di satu titik sehingga bentuk dekorasinya juga menjadi lebih jelas. Ga terasa waktu sudah hampir jam setengah 6 sore. Kalo diturutin sebenernya masih betah dan maih pengen berhaha hihi sama teh Nicke dan mba Enny. Untung aja teh Nicke ngingetin takut kita kena macet karena memang sedang ada perbaikan jalan di Kalimalang menuju ke arah rumahku. Kalo ga buru-buru pulang bisa-bisa kelamaan di jalan deh. Makasih banyak teh Nicke sudah berbagi ilmu.


Aku, teh Nicke sang maestro dan mba Enny

No comments:

Post a Comment